Selasa, 30 Apr 2024 10:02
flash sale baju bayi
Bonnet Sleeping Double Sensyne Extendable Wireless Compatible Android Children Camcorder Silicone JBL Tune 510BT Ear Headphones

Mantan Waka BIN: ISIS Medan Jihad Baru

okezone.com

Minggu, 28 Sep 2014 06:56

twitter.com
Simpatisan ISIS yang memposting dukungan di media sosial
Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) As’ad Said Ali mengatakan, ISIS (Islamic State of Iraq and Sham) atau ISIL (The Islamic State of Iraq and the Levant) menjadi lahan baru bagi kelompok radikal untuk melancarkan aksi-aksi perlawanannya pasca tewasnya Osama Bin Laden, pimpinan Al Qaeda.

Osama ditembak anggota pasukan elit Navy SEAL Amerika Serikat di Pakistan, pada Mei 2011. Sementara ISIS memiliki ketersambungan dengan Al Qaeda yang menganggap Amerika Serikat atau Barat dan umat Islam yang bersebrangan dengan ideologi jihad yang mereka yakini sebagai musuh yang harus diperangi.

“Mereke berbeda dalam nama dan gaya tetapi bersatu dalam misi dan tujuannya,” katanya dalam dalam peluncuran buku karyanya, Al Qaeda: Kajian Sosial Politik, Ideologi dan Sepak Terjangnya, di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (26/9/2014) malam.

As’ad mengungkapkan, sejarah terbentuknya Al Qaeda berawal aksi Amerika Serikat/Barat dalam perang mengusir Uni Soviet dari Afghanistan pada 1981–1989. Saat itu AS/Barat dan sejumlah negara muslim yang antikomunis mendatangkan kelompok radikal Islam antipemerintah dari berbagai negara untuk berjuang bersama para pejuang Afghanistan. “Maka berdatanganlah puluhan ribu kelompok radikal Islam dari berbagai penjuru negara selama periode itu,” paparnya.

Di Afghanistan, kata As’ad, kelompok radikal tersebut mengenal berbagai pengetahuan militer dari para pelatih profesional militer. Mereka juga memperoleh metode mendatangkan atau menyelundupkan senjata, dan sekaligus merasakan perang di medan tempur.

Bersamaan itu pula, kelompok radikal memperoleh indoktrinasi intensif tentang jihad dan politik untuk menghadapi hegemoni AS/Barat dengan tema sentral pembebasan Masjidil Aqsa dan minoritas muslim di berbagai negara.

“Indoktrinasi demikian diberikan oleh ulama-ulama radikal seperti Adullah Azzam, tokoh Ihwanul Muslimin dari Palestina. Ketika perang selesai mereka menyebar ke berbagai penjuru dunia, sehingga terbentuk jaringan kaum jihadi global yang sudah matang dalam taktik militer dan militansi ideolog,” jelasnya.

Penulis buku Negara Pancasila ini menerangkan, bagi negara-negara Barat, Al Qaeda hanyalah masalah keamanan dalam artian fisik. Tapi tidak demikian bagi negara-negara berpenduduk muslim seperti Indonesia. Selain problem keamanan, muncul problem lainnya, misalnya gangguan terhadap toleransi, konflik sosial, maraknya ideologi radikal, perlawanan terhadap ideologi negara, dan lain-lain.

“Masalahnya menjadi rumit manakala para aktivis demokrasi dan HAM memperjuangkan kebebasan ala Barat di tengah kelompok-kelompok radikal antidemokrasi tersebut. Jadilah Indonesia tempat yang cukup nyaman bagi kaum radikal. Namun sekaligus menempatkan mayoritas masyarakat yang moderat pada posisi sulit, karena harus menghadapi kaum radikal dan sekaligus hantaman ideologi Barat,” tutur As’ad.

Menurutnya, karena negara tidak memiliki dan didukung hukum yang memadai terhadap situasi baru tersebut, maka, mungkin inilah yang menyebabkan pada banyak kasus, negara tidak hadir di setiap konflik.

Hadir dalam peluncuran buku tersebut pengamat politik dan pengaji Timur Tengah Fachri Ali, Rektor UIN Jakarta Komaruddin Hidayat, Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar, dan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj. Buku yang terdiri dari 8 bab ini merupakan buah pengamatnnya selama ini, termasuk pengalaman pribadi aat bertugas sebagai pejabat BIN di Timur Tengah pada 1982 sampai 1990.
T#g:BINisisopini
iklanplt
makeup remover
Berita Terkait
  • Senin, 29 Apr 2024 19:29

    Zainuddin Purba kembalikan berkas pendaftaran ke PKS

    Bakal Calon Walikota Binjai periode 2024-2029, H Zainuddin Purba SH, bersama tim pemenangan dan puluhan relawannya, mengembalikan berkas pendaftaran ke Panitia tim panitia Seleksi penjaringan Calon Ke


tiktok rss yt ig fb twitter

Tentang Kami    Pedoman Media Siber    Disclaimer    Iklan    Karir    Kontak

Copyright © 2013 - 2024 utamanews.com
PT. Oberlin Media Utama

⬆️