Sejumlah harga pangan strategis di beberapa Pasar, seperti Pasar Tavip, Pasar Kebun Lada dan Pasar Brahrang yang ada di Kota Binjai, mengalami kenaikan.
Berdasarkan data yang diterima redaksi dari Dinas Tenaga Kerja Dan Perindustrian Perdagangan (Disnaker Perindag) Kota Binjai pada Selasa (21/6) setidaknya ada 5 harga pangan strategis yang mengalami kenaikan.
Naiknya sejumlah harga pangan strategis di Kota Binjai dibenarkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Perdagangan Kota Binjai, Hamdani Hasibuan. Menurutnya, ada 5 harga pangan strategis yang mengalami kenaikan di beberapa pasar di Kota Binjai.
"Berdasarkan data pertanggal 21 Juni 2022, ada 5 item harga pangan strategis yang mengalami kenaikan, diantaranya Cabe merah keriting, Cabe merah biasa, Cabe rawit merah, Cabe rawit hijau dan Bawang merah impor," ungkap Hamdani Hasibuan saat dikonfirmasi awak media, Selasa (21/6) siang.
Adapun kelima harga bahan pangan strategis yang mengalami kenaikan menurut Hamdani Hasibuan, yaitu, untuk harga Cabe merah keriting pada hari ini berkisar Rp75.000 - Rp80.000/Kg. Cabe merah biasa Rp78.000 - Rp85.000/Kg. Untuk Cabe rawit merah Rp70.000 - Rp100.000/Kg. Cabe rawit hijau Rp50.000 - Rp55.000/Kg. Sedangkan untuk harga Bawang merah impor Rp16.000 - Rp22.000/Kg.
"Harga itu diambil dari beberapa pasar yang ada di Kota Binjai, yaitu pasar Tavip, pasar Kebun Lada dan pasar Brahrang," beber Kadisnaker Perindag Kota Binjai.
Sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perdagangan Perindustrian Kota Binjai, Hamdani Hasibuan menegaskan bahwa tugas pihaknya adalah mengawasi serta melihat harga bahan pangan strategis yang beredar di pasaran setiap harinya.
"Dalam hal ini Disnaker Perindag bertugas untuk melihat harga barang, sehingga setiap harinya kami mengetahui harga itu. Sedangkan untuk ketersediaan harga barang berada di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Ketapang)," tegas Hamdani.
Pun begitu, pria yang akrab dengan awak media ini mengaku bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Ketapang Kota Binjai.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Ketapang terkait kenaikan harga. Kenaikan itu apakah karena tidak musim tanam, apa karena barang yang langka, atau ada faktor lainnya. Namun mereka mengatakan normal. Dari jawaban tersebut artinya dari jawaban tersebut sudah dapat kita simpulkan," ujar Hamdani Hasibuan.
Lebih lanjut dikatakan Hamdani Hasibuan, naiknya beberapa harga pangan strategis tersebut juga bukan dikarenakan stok barang yang sulit didapat/langka.
"Sebab barang yang mengalami kenaikan itu tidak langka dan ada di pasaran, hanya saja harganya yang mengalami kenaikan sesuai fluktuasi pasar," demikian tutup Hamdani Hasibuan di akhir ucapannya.