Menjelang Tahun Baru 2018, Harga Cabai Merah Tidak Stabil
Batubara (utamanews.com)
Oleh: Wan
Kamis, 28 Des 2017 19:18
Dok
Pedagang cabai saat menjual dagangannya.
Menjelang tahun baru 2018, harga cabai merah yang dipasarkan di Pasar Inpres, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara tidak stabil.
Pantauan Wartawan, Kamis (28/12), para pedagang cabai merah mengaku resah, sebab tidak stabilnya harga cabai yang dipasarkannya.
Hal ini tentu saja mengakibatkan menurunnya minat beli masyarakat. Harga cabai merah dalam hitungan hari saja sudah bisa berubah dan berselisih sekitar Rp 2.000 (dua ribu rupiah) hingga mencapai Rp 5.000 (lima ribu rupiah) perkilonya, dan berdasarkan informasi yang dihimpun, hal ini hanya terjadi untuk cabai merah saja, sebab dikarenakan sulitnya mendapatkan pasokan cabai merah, dan untuk penjualan cabai rawit dan cabai hijau masih tergolong normal atau stabil.
Ratna Sari (35) salah satu pedagang cabai mengaku resah sebab menjelang tahun baru ini, dagangannya sepi dikunjungi oleh pembeli.
"Kemarin untuk harga cabai merah sudah mencapai Rp 50.000 (lima puluh ribu rupiah) perkilo, terus keesokan harinya turun jadi Rp 45.000 (empat puluh lima ribu rupiah) perkilo, dan sekarang naik lagi jadi Rp 48.000 (empat puluh delapan ribu rupiah) perkilo. Gimana dagangannya mau habis, kalau harganya gak stabil begini, yang ada nantinya dipikir konsumen kita yang permainkan harga," cetusnya dengan pedas.
Ratna juga mengaku kalau untuk penjualan cabai rawit dan cabai hijau masih tergolong normal dan stabil.
"Kalau untuk cabai rawit harganya masih tergolong normal sekitar Rp 48.000 (empat puluh delapan ribu rupiah) perkilonya, sedangkan cabai hijau Rp 24.000 (dua puluh empat ribu rupiah) perkilonya,"ujarnya.
Ratna berharap agar instansi terkait mampu menstabilkan harga cabai merah tersebut.
"Semoga aja pemerintah terkait dapat mengatasi hal ini, agar kita dagangnya enak dan masyarakat pun bisa belanja dengan nyaman," harapnya.