Seorang warga yang sehari-hari bekerja sebagai petani padi yang berdomisili di Lingkungan Ujung Tanjung Kelurahan Kampung Mesjid Kabupaten Labuhanbatu Utara bernama Hasanuddin Sagala alias Iteng (58) tewas diterkam buaya di sungai kualuh.
Informasi diperoleh utamanews, kejadian bermula ketika korban hendak pulang kerumah menyeberangi sungai kualuh menggunakan sampan yang dipinjam dari warga sekitar di Dusun Teluk Putar Desa Sei Apung pada Kamis lalu (16/11).
Hal itu sebagaimana dikatakan warga setempat H.Hasibuan, bahwa sebelumnya korban hendak pulang kerumah dari ladangnya di daerah dusun teluk putar, karena sudah larut malam lalu korban meminjam sampan kepada warga sekitar untuk digunakan menyeberangi sungai, namun ketika hendak naik ke sampan korban langsung diterkam buaya dan dibawa kedalam air.
"Korban belum sempat naik ke sampan, baru buka tali tambatan langsung diterkam buaya dan dibawa masuk kedalam air di sungai kualuh," Ucap Hasibuan kepada wartawan dilansir dari Berita A1.com.
Masih menurut ketengan H. Hasibuan, pasca kejadian itu esok harinya masyarakat mencari buaya yang menerkam korban, setelah dilakukan pencarian korban ditemukan warga sekitar sudah tidak bernyawa dengan kondisi tubuh yang mengenaskan, kaki kiri hilang, dan isi perut keluar.
"Esok harinya masyarakat mencari buaya yang menerkam korban, setelah dilakukan pencarian korban ditemukan warga sudah tidak bernyawa di pantai lebar desa tanjung mangedar kecamatan kualuh hilir labuhanbatu utara pada Jum'at sekira pukul 12.00 Wib, dengan kondisi tubuh mengenaskan, kaki kiri hilang dan isi perut keluar," Ujar Hasibuan menuturkan.
Sementara terkait kejadian itu, Lurah kampung mesjid Syafruddin, S.Pd mengatakan bahwa korban sudah dibawa kerumah duka untuk segera dimakamkan, dan berharap atas kejadian itu warga berhati-hati saat beraktifitas di pinggir sungai agar tidak mengalami kejadian serupa.
"Korban merupakan warga saya, dan saat ini korban sudah dibawa kerumah duka untuk dimakamkan, saya berharap warga berhati-hati agar tidak mengalami kejadian serupa."
"Saya meminta kepada pihak balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Utara untuk turun memberikan himbauan dan rambu-rambu kepada masyarakat untuk waspada," Tegas Lurah mengakhiri komunikasinya.