Technical Delegate Cabor Tinju PON XXI/2024, M Arisa Putra "Boy" Pohan menanggapi sejumlah isu yang berkembang sepanjang pelaksanaan pertandingan Tinju. Khususnya, mengenai pertandingan pada hari pertama dan kelima di venue Aula Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar.
Sempat viral di sejumlah media sosial, aksi protes pengurus atlet Tinju asal Papua Pengunungan yang merasa dirugikan saat bertanding melawan tuan rumah Sumatera Utara. Dan disusul juga protes dari pengurus atlet tinju Lampung yang protes mengenai hasil pertandingan juga saat melawan tuan rumah Sumatera Utara.
"Ada beberapa hal yang harus kita fahami di sini. Bahwa sebelum PON XXI tahun 2024 berlangsung kita sudah zoom seluruh provinsi. Zoom itu kita menerangkan bahwa ada aturan yang akan kita pakai," katanya saat konfrensi pers, Minggu 15 September 2024 di Pematangsiantar.
Dia menyebutkan untuk Tinju PON XXI/2024, aturan yang diberlakukan adalah internasional Boxing Association (IBA) 2024. Bahwa penilaian dalam pertandingan tinju mengutamakan skor ketimbang agresifitas petinju.
"Disitu kita juga sudah menerangkan kepada pelatih bahwa kriteria penilaian pertama adalah skor. Jika skor sama atau draw, maka diambil tehnik, strategi dan taktik. Salahsatunya adalah agresif," imbuhnya.
Namun katanya, video yang beredar di medsos terbalik. Jadi asumsi mereka adalah agresif dulu, baru poin. Jadi clear, poin di atas semua. Di tinju, katanya pertama tentang pukulan masuk mengenai target area yang tidak diblok dan tidak disertai pelanggaran. Itulah poin.
"Di medsos itu terbalik. Kata mereka petinju kami sudah agresif tapi kenapa kalah. Angkanya berapa jadi kita hitung itu adalah poin ketimbang agresif. Jika skornya sama barulah tentang agresif," sambung Boy.
Sedangkan terkait pertandingan tuan rumah Sumut dengan Lampung. Pada saat itu memang Lampung sudah kalah pada ronde kesatu dan kedua, tetapi pelatih tidak mau menunggu.
"Kita lihat tuan rumah sudah menurun. Kita lihat lagi pukulan atlet Lampung pelanggaran. Karena memukul di belakang kepala. Sehingga efeknya atlet tinju Sumut terpaksa dibawa ke rumah sakit. Dan ada catatan medis," ungkapnya.
Menurut Boy, hal seperti ini yang harus difahami. Semua Pelatih mesti mengerti. Pelatih tidak perlu curiga. Tanpa pelatih komplain, semua wasit hakim yang tidak menjalankan fungsinya dengan baik sesuai aturan akan dikenai sanksi keras.
"Hakim tak profesional akan kita suspect tanpa dikomplain siapapun dan itu sudah berjalan. Makanya kita tidak toleransi siapa pelatih yang ribut di ring," tegasnya.
Tanpa ribut pun, lanjut Boy wasit yang mempunyai kriteria tidak sesuai aturan dan profesionalisme, ada sistem yang berlaku. Dan pihaknya tidak main-main dan tidak mau lari dari aturan.
"Kepada pelatih, silakan protes ataupun berdiskusi dengan kita selama tidak lari dari aturan," ujarnya.
"Jika ada yang meragukan kualitas hakim, silakan. kita chek karena venue dilengkapi kamera pantau dan ada data," tambahnya.
Setiap pagi, urainya dilakukan briefing kinerja wasit Hakim. Sehingga transparan mengenai wasit Hakim. Dan untuk hal itu, ada statistiknya.
"Harus kita fahami di sini, kita menyelamatkan atlet bukan pengprov, bukan pelatih. Percayalah kita lakukan hal yang terbaik dan tidak pandang bulu," tandasnya.