Sambutan tertulis wali kota yang dibacakan Sekretaris Daerah mengatakan pembangunan industri merupakan bagian dari pembangunan nasional. Capaian pembangunan industri harus mampu memberikan sumbangan yang berarti terhadap pembangunan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, budaya maupun sosial politik.

Sebagaimana undang-undang nomor 3 tahun 2014 tentang perindustrian, industri dianggap sebagai pilar ekonomi, dan memberikan peran yang signifikan kepada pemerintah untuk secara terencana mendorong kemajuan industri nasional dan regional.

Rencana induk pembangunan industri nasional (ripin), dan kebijakan induk nasional (kin), serta rencana pembangunan industri propinsi sumatera utara tahun 2018-2038, dengan visi “terwujudnya industri maju, tangguh dan berdaya saing tinggi serta berwawasan lingkungan untuk mendukung peningkatan dan pemerataan ekonomi sumatera utara”, digunakan dalam penyusunan dokumen rencana pembangunan industri kota pematangsiantar tahun 2025-2045. 

Rencana ini mempertimbangkan tiga hal utama, yaitu potensi sumber daya industri, rencana tata ruang wilayah kota, dan keserasian dengan keseimbangan kegiatan sosial ekonomi serta daya dukung lingkungan.

Di kota pematangsiantar, potensi industri sangat besar meskipun masih berskala industri kecil menengah (ikm).Untuk itu pemetaan ikm sangat penting dilakukan agar potensi industri bisa dihitung secara jelas.pengembangan perwilayahan industri dilakukan konsep yang akan ditempuh, antara lain melalui sinergitas potensi dengan mengembangkan kolaborasi dan kerjasama dengan melibatkan pemerintah, perguruan tinggi, lembaga litbang, industri besar dan kadin, apindo, hipmi dan organisasi industri lainnya, dengan target mewujudkan keterlibatan ikm dalam jaringan industri.

Saya sangat mengharapkan penyusunan dokumen rencana pembangunan industri kota pematangsiantar tahun 2025-2045 ini bermanfaat dalam membangun sentra industri di kota pematangsiantar.

Sementara Laporan Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Herbet Aruan SH,MH menyampaikan Manfaat dari disusunnya dokumen RPIK ini nantinya merupakan pedoman Pemerintah Pelaku Usaha dan Masyarakat dalam Perencanaan dan Pembangunan Industri selama 20 Tahun , RPIK ini juga merupakan syarat dalam mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (OAK), serta merupakan peta jalan pemanfaatan ruang dan sumber daya alam daerah menuju Industri Hijau dan Pembangunan Berkelanjutan.

Tampak hadir Narasumber Ahmad Tarmizi Hutasuhut (PT Qims Intrasindo Medan), Akademisi Guru Besar Teknik Industri Universitas Sumatera Utara Prof Dr.Ir.Harmein Nasution M.Eng.Asisten II Zainal Siahaan SE.MM,Para PImpinan OPD Terkait,Para Pimpinan Perusahaan Se-Kota Pematangsiantar,Para Camat Se-Kota Pematangsiantar.