Upacara yang dipimpin Pj Bupati Tapanuli Tengah ini, dihadiri Sekdakab Tapteng, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Tapanuli Tengah, Perwakilan Badan Intelijen Negara (BIN) Sumatera Utara, Ketua KPU dan Bawaslu Tapteng, Camat, Lurah, Kepala Desa dan Petugas Linmas serta stakeholder penyelenggara Pemilu se- Daerah Pemilihan Satu (Sarudik, Pandan dan Tukka).

Dalam arahannya, Pj Bupati Tapanuli Tengah, Dr Sugeng Riyanta SH, MH, menyampaikan apel ini sebagai langkah komitmen mewujudkan dan menyukseskan Pemilu berjalan dengan damai, lancar, terlaksana dengan Jujur dan Adil Langsung Umum Bebas Rahasia, di Kabupaten Tapteng.

Pendekar hukum utusan Presiden Jokowi Dodo mengingatkan agar Camat, Lurah, Kepala Desa dan Kepala Lingkungan tidak bermain-main dalam Pemilihan Umum pada 14 Februari ini.

"Sore ini saya berbicara yang kedua kalinya disini, apa yang sudah disampaikan hendaknya dihayati. Dapil 1 ini, adalah dapil perkotaan. Oleh karena itu, pertarungan di dapil 1 ini lebih keras dan saingan disini berat sekali dan kandidatnya juga orang-orang hebat semua, punya pengaruh dimasyarakat masing-masing, punya keluarga dan tim yang semua siap mengawasi kita semua. Oleh karena itu saya mohon betul kepada kepala desa, lurah dan kepling, untuk tak main-main," ujar Sugeng Riyanta, Minggu (11/2/2024).

Pj Bupati Tapanuli Tengah akan membuktikan ungkapannya jika ada oknum yang mencoba-coba menghalangi proses Pemilu yang baik di Kabupaten Tapteng.

"Tadi malam saya masih dapat laporan ada Kepling di Kecamatan Pandan mau main-main. Saya sudah perintahkan camat Pandan untuk mencopot nya. Jadi mohon harga diri kalian pegang betul, tugas saya disini untuk melakukan pemilu itu lancar, tidak ada permainan yang sifatnya tekel tekelan. Jangan terikat janji dengan yang kemarin kemarin, jangan menyesal juga kalau saya hentikan jika terlibat ada yang main-main," tegasnya.

Sebagai eks Koordinator Jamintel Kejaksaan RI, Sugeng Riyanta bekerja sesuai peraturan dan mengikuti Undang-Undang yang berlaku tanpa harus membentak apalagi mengintimidasi bawahannya.

"Pahami ya, saya bukan tipe suka menebar ancaman, saya diberikan amanat Undang-undang jadi tak perlu ngancam, saya yang perlu pulpen saja," sebut pria yang pernah menjabat sebagai Asisten Pidana Umum di Kejati Sumatera Utara.

Dirinya menghimbau supaya Linmas bekerja dengan benar, dan tidak gentar menghadapi jika ada oknum yang mencoba-coba intimidasi di lokasi TPS. Lanjut Sugeng, jika ada persoalan segera sampaikan ke Penegak Hukum dan pengawas di lokasi TPS.

"Tolong linmas kerja dengan yang benar ya, kalau ada persoalan jangan diam saja. Tugas Linmas sebagai pengaman ring satu sesuai surat edaran soal netralitas. Koordinasi dengan TNI-Polri, disitu juga ada pengawas tingkat kecamatan," harap suami dari Ny Adde R.W SH.

"Dan jangan diam saja apalagi takut, kalau takut mundur saja. Kalau ada permainan (Kecurangan-red) anda diam saja berarti takut. Negara tidak butuh orang takut. Tapanuli Tengah ini membutuhkan orang-orang yang pemberani untuk menjadi patriot bangsa menjadi pahlawan Tapanuli Tengah, agar Tapteng sukses kedepan, gak usah takut dengan intimidasi. Biasanya orang yang hidupnya ngancam tak punya kekuatan dia, kekuatannya hanya mengancam, tapi Pj Bupati tak pernah ngancam, kalau keberatan ya ke pengadilan saja," ungkapnya.