Namun, diresmikannya Kelenteng tersebut menjadi tanda tanya besar bagi masyarakat, khususnya warga sekitar. Sebab menurut mereka, diduga Kelenteng tersebut belum melengkapi izinnya.

Diresmikannya Kelenteng Qi Tian Da Sheng juga disoroti oleh Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Kota Binjai, Sanni Abdul Fattah. Dirinya berharap hal tersebut tidak menjadi persoalan di kemudian hari. 

"Kami lihat pihak kelenteng ini memang mau mencari masalah disini. Kami sudah cukup sabar dengan mereka. Akan terapi nampaknya mereka sengaja mau buat kegaduhan dan keributan di kota ini," ungkap Sanni, saat dikonfirnasi awak media, Rabu (29/11). 

Sebagai tokoh agama Sumatera Utara, Sanni juga mempertanyakan soal perizinannya. "Setau Kami belum ada izin yang diurus, apalagi keluar dari pihak pemerintahan. Namun kenapa masih juga nekat menggelar acara, dan beraninya membuat acara peresmian disitu. Apa izinnya sudah dilengkapi semuanya," tegas Sanni Abdul Fattah. 

Menurut hemat kami, sambung Sanni, pihak Kelenteng Qi Tian Da Sheng belum mengurus kelengkapan perizinannya. "Berarti kan mereka memang sengaja mencari ribut dan rusuh. Kelenteng itu tidak layak berdiri apalagi sampai diresmikan," ujar Sanni Abdul Fattah dengan nada kesal. 

Pria yang juga dipercaya sebagai Ketua Satgas Anti Narkoba (SAN) Kota Binjai ini juga menilai Pemerintah Kota (Pemko) Binjai tidak tegas dalam hal ini. 

"Kemana Penko Binjai itu ya, kayaknya impoten dan tidak ada gunanya dalam hal ini. Atau jangan jangan Pemko Binjai ada bermain mata dengan pihak kelenteng ini," demikian ungkap Sanni Abdul Fattah. 

Diketahui, dalam acara peresmian sekaligus syukuran Kelenteng Qi Tian Da Sheng tersebut, beberapa tokoh dan wakil rakyat juga ikut hadir, diantaranya anggota DPRD Sumut Sugianto Makmur, Ketua Konghucu Sumut Johan Adjuan, pimpinan Kelenteng Qi Tian Da Sheng Steven Halim, tokoh masyarakat etnis Tionghoa Pauyen, serta beberapa tamu undangan lainnya.