Jumat, 19 Apr 2024 10:24
flash sale baju pria
Bonnet Sleeping Double Sensyne Extendable Wireless Compatible Android Children Camcorder Silicone JBL Tune 510BT Ear Headphones
Paska Perang Antar Bandit Diskotik Ilegal di Pinggiran Kota Binjai

H Zainuddin Purba: Transaksi Masih Terus Berjalan di Tanjung Pamah

Binjai (utamanews.com)

Oleh: Ahmad Aqil

Kamis, 06 Okt 2022 21:26

Istimewa
H. Zainuddin Purba
Anggota DPRD Sumatera Utara dari fraksi Partai Golkar, H Zainuddin Purba SH, terus menyoroti kinerja aparat penegak hukum di Sumut serta peredaran narkoba yang dilakukan secara terang terangan, termasuk yang berada tidak jauh dari kediamannya.

"Kita tidak akan berhenti menyoroti lemahnya perintah dan evaluasi Kapoldasu terhadap kinerja Kapolrestabes Medan, dalam membasmi transaksi narkoba secara terang terangan di Tanjung Pamah," ungkap Zainuddin Purba, Kamis (6/10) malam. 

Dirinya juga mengaku heran. Sebab, walau sudah banyak yang dijadikan tersangka dalam pembakaran salah satu diskotik di wilayah tersebut, namun peredaran narkoba sekaligus tempat menkomsumsinya, hingga saat ini masih terus berjalan dengan aman. 

"Entah kata apalagi yang sudah saya sampaikan, mulai dari tidak aspiratif, tidak ada kepedulian, tidak ada tindakan tegas, copot Kapoldasu dan Kapolrestabes Medan karena tidak ada niat dalam menyelamatkan masa depan dan hidup generasi muda Sumatera Utara," tegasnya.
Politisi dari Partai Golkar ini menilai, Kapoldasu dan Kapolrestabes Medan seakan tidak peduli atas dampak sosial yang ditimbulkan akibat pengaruh narkoba. 

"Debat terbuka dan sampai kata pakai ilmu pekak juga sudah disampaikan melalui media cetak dan media elektronik. Namun tidak ada tindakan nyata untuk menghentikan transaksi narkoba di wilayah ini," kata Zainuddin Purba dengan nada kesal. 

Selama ini menurut pria yang pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Binjai selama 2 periode tersebut, adapun tindakan yang dilakukan hanya pembakaran barak narkoba "ecek ecek" saja yang terlihat untuk pubilkasi ke publik.

"Kenapa saya bilang ecek ecek. Karena paska dilakukan pembakaran barak narkoba pada sore hari, pada malamnya para bandar narkoba langsung membuka kembali dagangan di lokasi itu juga hingga berlangsung sampai hari ini," ungkapnya.
Sebagai anggota DPRD Sumatera Utara, pria yang juga pernah menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Binjai ini kembali meminta kepada aparat penegak hukum, agar segera melakukan langkah langkah kongkrit di wilayah atau lokalisasi yang dimaksud, agar transaksi narkoba benar benar berhenti secara permanen dikarenakan saat ini tempat tersebut semakin terus menjamur.

"Mampukah Kapolrestabes Medan memberantasnya?! Pertanyaan ini selalu datang. Dan jawabannya tentu sangat mampu, karena ini merupakan pekerjaan gampang kalau ada keinginan dan kemauan untuk memberantas peredaran narkoba," ujar Zainuddin Purba. 

Saat disinggung mengapa barak barak narkoba dilokalisasi yang dimaksud hingga saat ini masih terus bisa bertahan, legislator ini dengan tegas menjawabnya. "Jawabnya hanya satu!! Diduga karena terima uang dari para bandar narkoba di wilayah ini," tegasnya.
Pria yang akrab disapa dengan panggilan Pak Uda ini juga mengatakan, untuk menghilangkan imej adanya dugaan oknum yang menerima uang dari bandar narkoba di wilayah tersebut, maka jalan satu satunya adalah berantas narkoba sampai bersih peredarannya di wilayah yang dimaksud. 

"Karena dampaknya hingga sampai saat ini yaitu bertambahnya generasi muda kita sebagai pengguna narkoba, sehingga sangat kecil kemungkinan Provinsi Sumatera Utara keluar dari peringakat 1 sebagai pengguna narkoba terbanyak di Indonesia," urai Pak Uda dengan nada pesimis.


BNNP Sumatera Utara Sebaiknya Dibubarkan Saja

Tidak hanya menyoroti kinerja oknum aparat Kepolisian di Sumatera Utara, anggota DPRD Sumut ini juga berkomentar terkait kinerja Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Utara. 

Dirinya menegaskan, kalau BNNP Sumatera Utara pekerjaannya hanya melakukan tes urine, mengeluarkan SK bersih dan bebas narkoba untuk pernikahan dan calon anggota TNI-Polri maupun ASN, serta membuat grafik jumlah pemakai narkoba jumlahnya menjadi naik atau turun, maka lebih baik dibubarkan saja. 

"Kalau nanti disoroti, maka ditangkaplah para pelaku yang diduga dikorbankan atas pemufakatan busuk agar bisa dipublikasikan sehingga dinilai mereka yang bekerja, maka lebih baik dibubarkan saja. Bukan hanya BNNP Sumut, namun beserta BNNK nya," pungkas Pak Uda.
Disoal apa alasann dirinya meminta agar BNNP Sumut serta BNNK-nya, politisi Golkar ini mengatakan bahwa saat hingga saat ini pengguna narkoba di Sumatera Utara semakin meningkat. 

"Karena bukan semakin sedikit perdaran narkoba di Sumatera Utara sejak dibentuk BNNP disini, tapi malah sebaliknya, yaitu semakin banyak penggunanya sehingga peringkatnya naik dari peringkat 3 di tahun 2019, peringkat 2 di tahun 2020, hingga menjadi peringkat 1 di tahun 2021 sampai per Juni 2022 kemarin. Artinya ini kan sudah gak benar mereka mereka ini," demikian ungkap Pak Uda di akhir ucapannya.
Editor: Herda

T#g:narkobaZainuddin Purba
iklanplt
makeup remover
Berita Terkait

tiktok rss yt ig fb twitter

Tentang Kami    Pedoman Media Siber    Disclaimer    Iklan    Karir    Kontak

Copyright © 2013 - 2024 utamanews.com
PT. Oberlin Media Utama

⬆️